Selasa, 09 Maret 2010

Sebab dan Pencegahan Influenza

Makalah Influenza

A. PENDAHULUAN

Dalam praktek sehari hari influenza adalah penyebab terbanyak pasien mengunjungi dokter. Influenza sering dikacaukan dengan pilek padahal pilek hanyalah salah satu gejalanya. Influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernafasan termasuk saluran hidung, tenggorokan, saluran bronkial dan paru. Hampir semua orang pernah menderita influenza terutama anak kecil, lanjut usia, orang dengan sistem imun lemah dan orang dengan penyakit menahun lebih rentan terkena influenza. Influenza biasanya tidak berbahaya dan kebanyakan dapat sembuh dengan sendirinya. Belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah tertular influenza pada suatu saat dibandingkan dengan waktu yang lain. Kedinginan atau kehujanan tidak menyebabkan influenza atau meningkatkan resiko untuk tertular. Kesehatan penderita secara umum dan kebiasaan makan seseorang juga tampaknya tidak berpengaruh.

B. PENGERTIAN
Influenza (flu) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan (malaise) dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.

Influenza adalah penyakit menular tergolong dalam kategori penyakit yang self limiting. Artinya jika tidak disertai komplikasi penyakit lain, setelah 4 - 7 hari flu akan sembuh, asalkan tubuh diberi kesempatan meningkatkan daya tahan terhadap pengaruh dari luar.



C. PENYEBAB INFLUENZA / PENULARAN INFLUENZA
Berbagai virus yang berbeda menyebabkan terjadinya influenza adalah : Rhinovirus, virus influenza A, B dan C, virus Parainfluenza, virus sinsisial pernafasan. Adapun keterangannya adalah sebagai berikut:
 Tipe A paling serius dengan gejala paling akut, dapat menyebabkan pandemik yang menelan korban jiwa dan menyerang setiap 10 sampai 40 tahun.
 Tipe B menyebabkan penjangkitan dengan wilayah yang lebih kecil, gejalanya mirip tipe A tetapi lebih ringan.
 Tipe C lebih ringan dengan gejala berupa pilek dan tak pernah terkait dengan epidemik yang besar.
Semuanya mudah ditularkan melalui tetesan air ketika seseorang yang terinfeksi influenza batuk, bersin bersin, atau bicara. Kita dapat menghirup tetesan air itu secara langsung atau dapat terkena virus dari benda yang kita sentuh, seperti gagang telepon, keyboard komputer, pegangan trolly belanjaan yang kemudian berpindah ke mata, hidung, atau mulut tanpa kita sadari.
Orang orang yang beresiko terjangkit influenza adalah anak balita atau anak usia kecil, usia di atas 50 tahun, orang yang mempunyai penyakit kronik atau menahun seperti kencing manis, jantung, ginjal dan penyakit paru, mempunyai sistem imun lemah karena obat atau infeksi HIV, ibu hamil, orang yang bekerja di fasilitas kesehatan seperti dokter, perawat dll.

D. GEJALA
Awalnya influenza muncul dengan gejala pilek dengan hidung tersumbat, bersin-bersin, tenggorokan gatal, hidung meler, batuk, suara serak, lemas, sakit kepala, demam 38 derajat sampai dengan 40 derajat selsius. Biasanya juga disertai dengan nyeri dada, tidak ada nafsu makan, lelah dan lemah, sulit tidur, gangguan pencernaan dan nyeri otot di punggung, lengan, kaki dan persendian.
Sakit biasanya berlangsung 3 sampai 5 hari diikuti dengan rasa lelah selama 2 sampai 3 minggu. Meskipun influenza dapat berkembang menjadi lebih parah dan dapat menyebabkan pneumonia, kerusakan saraf dan otak, bahkan kematian namun komplikasi ini jarang terjadi

KOMPLIKASI

Influenza merupakan penyakit serius, Tetapi sebagian besar penderita akan kembali sehat dalam waktu 7-10 hari.
Komplikasi bisa memperberat penyakit ini. Resiko tinggi terjadinya komplikasi ditemukan pada penderita yang sangat muda, usia lanjut dan penderita penyakit jantung, paru-paru atau sistem saraf.
Kadang influenza menyebabkan peradangan saluran pernafasan yang berat disertai dahak berdarah (bronkitis hemoragik).

Komplikasi yang paling berat adalah pneumonia virus;yang bisa berkembang dengan segera dan menyebabkan kematian dalam waktu 48 jam.Pneumonia virus kemungkinan akan terjadi selama wabah influenza A berkembang.
Komplikasi lainnya dalah pneumonia bakteri yang terjadi karena adanya ganguan dalam kemampuan paru-paru untuk melenyapkan atau mengendalikan bakteri di dalam saluran pernafasan.
Meskipun sangat jarang terjadi, virus influenza juga dihubungkan dengan peradangan otak (ensefalitis), jantung (miokarditis) atau otot (miositis).
Ensefalitis bisa menyebabkan penderita tampak mengantuk, bingung atau bahkan jatuh dalam keadaan koma. Miokarditis bisa menyebabkan murmur jantung atau gagal jantung.

Sindroma Reye merupakan komplikasi serius dan bisa berakibat fatal, yang terjadi terutama pada anak-anak selama wabah influenza B.
Sindroma Reye terutama terjadi jika anak-anak mendapatkan aspirin atau obat yang mengandung aspirin.


E. PENGOBATAN
Influenza adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri (self limiting diseases) pengobatan hanya ditujukan kepada gejala gejalanya saja dan obat obatan yang dapat meningkatkan sistem imun. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan pada penderita influenza, yaitu :
1. Usahakan untuk beristirahat dan selalu dalam keadaan hangat dan nyaman, serta diusakahan agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
2. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus menjalani tirah baring di rumah
3. Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan/dibuang.
4. Untuk meringankan nyeri atau demam dapat diberikan asetaminofen atau ibuprofen.
5. Pada penderita dengan riwayat alergi, dapat diberikan antihistamin
6. Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada.
7. Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada.
8. Batuk merupakan satu-satunya cara untuk membuang sekret dan debris dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati, kecuali jika sangat mengganggu dan menyebabkan penderita susah tidur. Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk
9. Antibiotik tidak efektif untuk mengobati influenza, antibiotik hanya diberikan jika terjadi suatu infeksi bakteri.
10. Perbanyak makanan yang mengandung tinggi protein dan rendah lemak.
11. Perbanyak mengkonsumsi buah – buahan yang mengandung vitamin C.

F. PENCEGAHAN

Seseorang yang pernah terkana virus influenza, akan membentuk antibodi yang melindunginya terhadap infeksi ulang oleh virus tertentu.
Tetapi cara terbaik untuk mencegah terjadinya influenza adalah vaksinasi yang dilakukan setiap tahun.

Vaksin influenza mengandung virus influenza yang tidak aktif (dimatikan) atau partikel-partikel virus.
Suatu vaksin bisa bersifat monovalen (1 spesies) atau polivalen (biasanya 3 spesies).
Suatu vaksin monovalen bisa diberikan dalam dosis tinggi untuk melawan suatu jenis virus yang baru, sedangkan suatu vaksin polivalen menambah pertahanan terhadap lebih dari satu jenis virus.

Amantadin atau rimantadin merupakan 2 obat anti-virus yang bisa melindungi terhadap influenza A saja.
Obat ini digunakan selama wabah influenza A untuk melindungi orang-orang yang kontak dengan penderita dan orang yang memiliki resiko tinggi-yang belum menerima vaksinasi.
Pemakaian obat bisa dihentikan dalam waktu 2-3 minggu setelah menjalani vaksinasi. Jika tidak dapat dilakukan vaksinasi, maka obat diberikan selama terjadi wabah, biasanya selama 6-8 minggu.
Oba ini bisa menyebabkan gelisah, sulit tidur dan efek samping lainnya, terutama pada usia lanjut dan pada penderita kelainan otak atau ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar