Selasa, 09 Maret 2010

Sebab dan Pencegahan Influenza

Makalah Influenza

A. PENDAHULUAN

Dalam praktek sehari hari influenza adalah penyebab terbanyak pasien mengunjungi dokter. Influenza sering dikacaukan dengan pilek padahal pilek hanyalah salah satu gejalanya. Influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernafasan termasuk saluran hidung, tenggorokan, saluran bronkial dan paru. Hampir semua orang pernah menderita influenza terutama anak kecil, lanjut usia, orang dengan sistem imun lemah dan orang dengan penyakit menahun lebih rentan terkena influenza. Influenza biasanya tidak berbahaya dan kebanyakan dapat sembuh dengan sendirinya. Belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah tertular influenza pada suatu saat dibandingkan dengan waktu yang lain. Kedinginan atau kehujanan tidak menyebabkan influenza atau meningkatkan resiko untuk tertular. Kesehatan penderita secara umum dan kebiasaan makan seseorang juga tampaknya tidak berpengaruh.

B. PENGERTIAN
Influenza (flu) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan (malaise) dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.

Influenza adalah penyakit menular tergolong dalam kategori penyakit yang self limiting. Artinya jika tidak disertai komplikasi penyakit lain, setelah 4 - 7 hari flu akan sembuh, asalkan tubuh diberi kesempatan meningkatkan daya tahan terhadap pengaruh dari luar.



C. PENYEBAB INFLUENZA / PENULARAN INFLUENZA
Berbagai virus yang berbeda menyebabkan terjadinya influenza adalah : Rhinovirus, virus influenza A, B dan C, virus Parainfluenza, virus sinsisial pernafasan. Adapun keterangannya adalah sebagai berikut:
 Tipe A paling serius dengan gejala paling akut, dapat menyebabkan pandemik yang menelan korban jiwa dan menyerang setiap 10 sampai 40 tahun.
 Tipe B menyebabkan penjangkitan dengan wilayah yang lebih kecil, gejalanya mirip tipe A tetapi lebih ringan.
 Tipe C lebih ringan dengan gejala berupa pilek dan tak pernah terkait dengan epidemik yang besar.
Semuanya mudah ditularkan melalui tetesan air ketika seseorang yang terinfeksi influenza batuk, bersin bersin, atau bicara. Kita dapat menghirup tetesan air itu secara langsung atau dapat terkena virus dari benda yang kita sentuh, seperti gagang telepon, keyboard komputer, pegangan trolly belanjaan yang kemudian berpindah ke mata, hidung, atau mulut tanpa kita sadari.
Orang orang yang beresiko terjangkit influenza adalah anak balita atau anak usia kecil, usia di atas 50 tahun, orang yang mempunyai penyakit kronik atau menahun seperti kencing manis, jantung, ginjal dan penyakit paru, mempunyai sistem imun lemah karena obat atau infeksi HIV, ibu hamil, orang yang bekerja di fasilitas kesehatan seperti dokter, perawat dll.

D. GEJALA
Awalnya influenza muncul dengan gejala pilek dengan hidung tersumbat, bersin-bersin, tenggorokan gatal, hidung meler, batuk, suara serak, lemas, sakit kepala, demam 38 derajat sampai dengan 40 derajat selsius. Biasanya juga disertai dengan nyeri dada, tidak ada nafsu makan, lelah dan lemah, sulit tidur, gangguan pencernaan dan nyeri otot di punggung, lengan, kaki dan persendian.
Sakit biasanya berlangsung 3 sampai 5 hari diikuti dengan rasa lelah selama 2 sampai 3 minggu. Meskipun influenza dapat berkembang menjadi lebih parah dan dapat menyebabkan pneumonia, kerusakan saraf dan otak, bahkan kematian namun komplikasi ini jarang terjadi

KOMPLIKASI

Influenza merupakan penyakit serius, Tetapi sebagian besar penderita akan kembali sehat dalam waktu 7-10 hari.
Komplikasi bisa memperberat penyakit ini. Resiko tinggi terjadinya komplikasi ditemukan pada penderita yang sangat muda, usia lanjut dan penderita penyakit jantung, paru-paru atau sistem saraf.
Kadang influenza menyebabkan peradangan saluran pernafasan yang berat disertai dahak berdarah (bronkitis hemoragik).

Komplikasi yang paling berat adalah pneumonia virus;yang bisa berkembang dengan segera dan menyebabkan kematian dalam waktu 48 jam.Pneumonia virus kemungkinan akan terjadi selama wabah influenza A berkembang.
Komplikasi lainnya dalah pneumonia bakteri yang terjadi karena adanya ganguan dalam kemampuan paru-paru untuk melenyapkan atau mengendalikan bakteri di dalam saluran pernafasan.
Meskipun sangat jarang terjadi, virus influenza juga dihubungkan dengan peradangan otak (ensefalitis), jantung (miokarditis) atau otot (miositis).
Ensefalitis bisa menyebabkan penderita tampak mengantuk, bingung atau bahkan jatuh dalam keadaan koma. Miokarditis bisa menyebabkan murmur jantung atau gagal jantung.

Sindroma Reye merupakan komplikasi serius dan bisa berakibat fatal, yang terjadi terutama pada anak-anak selama wabah influenza B.
Sindroma Reye terutama terjadi jika anak-anak mendapatkan aspirin atau obat yang mengandung aspirin.


E. PENGOBATAN
Influenza adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri (self limiting diseases) pengobatan hanya ditujukan kepada gejala gejalanya saja dan obat obatan yang dapat meningkatkan sistem imun. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan pada penderita influenza, yaitu :
1. Usahakan untuk beristirahat dan selalu dalam keadaan hangat dan nyaman, serta diusakahan agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
2. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus menjalani tirah baring di rumah
3. Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan/dibuang.
4. Untuk meringankan nyeri atau demam dapat diberikan asetaminofen atau ibuprofen.
5. Pada penderita dengan riwayat alergi, dapat diberikan antihistamin
6. Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada.
7. Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada.
8. Batuk merupakan satu-satunya cara untuk membuang sekret dan debris dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati, kecuali jika sangat mengganggu dan menyebabkan penderita susah tidur. Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk
9. Antibiotik tidak efektif untuk mengobati influenza, antibiotik hanya diberikan jika terjadi suatu infeksi bakteri.
10. Perbanyak makanan yang mengandung tinggi protein dan rendah lemak.
11. Perbanyak mengkonsumsi buah – buahan yang mengandung vitamin C.

F. PENCEGAHAN

Seseorang yang pernah terkana virus influenza, akan membentuk antibodi yang melindunginya terhadap infeksi ulang oleh virus tertentu.
Tetapi cara terbaik untuk mencegah terjadinya influenza adalah vaksinasi yang dilakukan setiap tahun.

Vaksin influenza mengandung virus influenza yang tidak aktif (dimatikan) atau partikel-partikel virus.
Suatu vaksin bisa bersifat monovalen (1 spesies) atau polivalen (biasanya 3 spesies).
Suatu vaksin monovalen bisa diberikan dalam dosis tinggi untuk melawan suatu jenis virus yang baru, sedangkan suatu vaksin polivalen menambah pertahanan terhadap lebih dari satu jenis virus.

Amantadin atau rimantadin merupakan 2 obat anti-virus yang bisa melindungi terhadap influenza A saja.
Obat ini digunakan selama wabah influenza A untuk melindungi orang-orang yang kontak dengan penderita dan orang yang memiliki resiko tinggi-yang belum menerima vaksinasi.
Pemakaian obat bisa dihentikan dalam waktu 2-3 minggu setelah menjalani vaksinasi. Jika tidak dapat dilakukan vaksinasi, maka obat diberikan selama terjadi wabah, biasanya selama 6-8 minggu.
Oba ini bisa menyebabkan gelisah, sulit tidur dan efek samping lainnya, terutama pada usia lanjut dan pada penderita kelainan otak atau ginjal.

Model Pembelajaran Helen Parkhust

MODEL PENGAJARAN DALTON (HELEN PARKHUST)

A. BIOGRAFI TOKOH
Helen Parkhust dilahirkan pada tahun 1887 di Amerika. Tahun 1904, ia menjadi guru di sebuah sekolah yang memiliki satu ruang kelas besar dengan jumlah murid 40 orang. Murid-murid di sekolah tersebut berbeda-beda tingkatan sehingga terdapat 8 kelas yang berkumpul dalam satu ruangan. Pengajaran kadang-kadang dilakukan secara klasikal untuk murid yang berbeda satu tingaktan kelasnya sedangkan yang lain mengerjakan tugas secara mandiri. Dalam kondisi ini ruangan kelas menggambarkan seperti ruangan laboratorium anak-anak sehingga Helen Parkhust menyebutnya sebagai ”Laboratorium Plan”.
Pada tahun 1913, Helen berkenalan dengan Montessori serta memperoleh berbagai penjelasan tentang sekolah Montessori. Pada tahun 1914, ia untuk memutuskan untuk mempelajari sekolah Montessori tersebut di Itali. Setelah meletusnya perang dunia pertama, Helen mengungsi ke Amerika bersama Montessori. Di Amerika Helen menjadi murid sekaligus asisten Montessori untuk mengembangkan pendidikan di Amerika. Dan ia semakin tahu keunggulan dan kelemahan sistem pendidikan Montessori. Menurut anggapannya, Montessori terlalu menekankan pengajaran individual sehingga murid-murid kurang mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi. Dengan mempertimbangkan kelemahan tersebut maka pada tahun 1919, ia mencoba konsep pendidikannya untuk anak cacat dan sekolah menengah di kota Dalton. Keberhasilannya mengembangkan pendidikan tersebut memberikan nama ciri pendidikan Helen Parkuhust sebagai ”The Dalton Plan”.

B. PANDANGAN DASAR TENTANG PENDIDIKAN
Pandangan dasar Helen Parkhust tentang pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan pengajaran harus disesuaikan dengan sifat dan keadaan individu yang mempunyai tempo dan irama perkembangan sendiri-sendiri. Dengan demikian seorang anak akan menguasai berbagai bahan pengajaran tanpa merasa terhambat oleh keunggulan dan kelemahan anak yang lain. Namun, tetap memberikan kemungkinan untuk berintraksi, bersosialisasi dan mengerjakan bersama dan bekerja secara mandiri untuk tugas tertentu.
2. Kegiatan pengajaran harus mrupak keterpaduan anatara bentuk klasikal dan bentuk kegiatan individual.
3. Setiap tugas yang diberikan memberikan kemerdekan dan kebebasan untuk mengerjakannya. Namun, tertib dan terjadwal membuat target dalam pencapaian setiap tugasnya.

C. IMPLIKASI MODEL PENDIDIKAN DALTON
Sebagai suatu model khas, model pendidikan Dalton banyak memiliki perbedaan dengan model pendidikan Montessori. Hal ini merupakan suatu keunggulan tersendiri bagi model tersebut mengingat penciptannya (Helen Parkhust) cukup intensif melihat kelebihan dan kelemah model pendidikan Montessori. Beberapa gambaran pelaksanaan model pendidikan Dalton dapat diungkapkan sebagai berikut :
1. Ruangan Kelas
Ruangan kelas yang luas tetapi dipergunakan untuk memberikan pengajaran klasikal. Ruangan kelas besar dapat dimodifikasi menjadi kelas-kelas kecil disebut dengan ruangan vak atau sentra-sentra. Ruangan klasikal dipergunakan untuk menjelaskan hal-hal umum, pengetahuan pokok yang sukar dipahami anak secara individual. Sementara ruangan vak atau sentra terdiri atas satu mata pelajaran atau bidang pengembangan. Ada ruang vak ilmu bumi, ilmu alam, berhitung, membaca dan sebagainya.

2. Guru
Guru harus seorang ahli yang menguasai dan mencintai vak bidang studi masing-masing. Setiap guru akan memberikan penjelasan secara umum pada murid-murid yang mengunjungi vak bidang studi sesuai dengan pokok bahasan yang secara umum dipelajari murid-murid. Selain itu juga, guru harus menguasai perkembanagan setiap murid dalam mengerjakan berbagai tugas sehingga dapat mengikuti tempo dan irama perkembangan setiap murid dalam menguasai bahan-bahan pengajaran.

3. Bahan dan Tugas
Bahan pengajaran setiap vak secara umum terdiri dari bahan minimal dan bahan tambahan. Bahan minimal merupakan bahan pengajaran yang harus dikuasai setiap murid dan merupakan target kemampuan minimal. Sedangkan bahan tambahan merupakan pengembangan atau pengayaan dari bahan pengajaran minimal tersebut. Namun demikian bahan tambahan dapat diberikan ke seluruh murid apabila bahan minimal benar telah dikuasai dengan tempo yang telah ditentukan.

4. Murid dan Tugasnya
Setiap murid akan memperoleh tugas dan penjelasan secara garis besar dalam bentuk pengajaran klasikal tentang bahan pengajaran pada suatu vak atau bidang studi. Murid bebas memilih mana yang ingin dipelajari terlebih dahulu dan bebas menentukan waktu penyelesaian serta alat-alat yang dipergunakan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Untuk mengembangkan sosiabilitas, guru memperbolehkan murid-murid mengerjakan tugas tertentu secara bersama-sama. Hanya saja tidak boleh mengerjakan bahan atau tugas saling meniru satu sama lainnya.

Rencana Pembelajaran Tematik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Nama Sekolah : SDIT AS-SYIFA
Mata Pelajaran : Matematika
IPA
IPS
Kelas / semester : 1 / 1
Hari, tanggal : 15 Februari 2010
Alokasi waktu : 7 Jam pelajaran ( 1 jam pelajaran 35 menit )
Tema : Makanan

Standar Kompetensi :
Matematika : Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20
IPA : Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara perawatannya
IPS : Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam

Kompetensi Dasar :
Matematika : Membilang banyak benda. mengurutkan banyak benda dan menyebutkan bilangan 1-20
IPA : Membiasakan hidup sehat
IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga

Indikator :
Matematika : Membilang banyak benda 1 sampai 20
IPA : Menyebutkan ciri-ciri hidup sehat
IPS : Menyebutkan ciri hidup rukun dalam keluarga

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :
- Membilang banyak benda dari 1 sampai 20
- Membedakan banyak benda dari dua kumpulan dari 1 sampai 20
- Menjelaskan arti hidup bersih
- Menyebutkan ciri-ciri hidup bersih
- Membiasakan untuk selalu hidup bersih
- Menjelaskan arti hidup rukun
- Memberikan ciri hidup rukun dalam keluarga
- Membiasakan diri selalu hidup rukun dalam keluarga
II. Materi Belajar
Membilang banyak benda 1 – 20 ( Matematika)
Hidup sehat ( IPA )
Hidup rukun dalam keluarga ( IPS )
III. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah
- Ceramah
- Tanya jawab
- Latihan
- Bermain peran
IV. Media dan Sumber Belajar
Media yang dipakai dalam pembelajaran ini :
Angka bilangan 1 samapi 20
Gambar anak sedang melakukan kebersihan di kelas
Gambar keluarga yang sedang berkumpul
Sumber belajar yang di pakai :
Buku paket Matematika kelas 1 untuk SD penerbit Yudhistira
Buku paket IPA kelas 1 untuk SD penerbit Yudhistira
Buku paket IPS kelas 1 untuk SD penerbit Yudhistira
Buku paket panduan pembelajaran Tematik terbitan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

V. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
- Guru mengkondisikan kelas sebelum pembelajaran.
- Berdo’a dan salam.
- Absensi kelas.
- Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran hari ini.
- Appersepsi pelajaran.
2. Kegiatan inti
- Guru mengadakan tanya jawab tentang lembaga-lembaga yang berada di desa pada siswa.
- Guru menjelaskan lembaga-lembaga yang berada di tingkat desa beserta fungsi dari lembaga tersebut
- Guru mengadakan tanya jawab kembali kepada siswa tentang lembaga yang berada di tingkat desa kepada siswa.
- Guru meminta siswa untuk malakukan simulasi tentang kegiatan di desa.
- Guru meminta siswa untuk berkelompok menjadi tiga kelompok dan memilih sentra yang diinginkan tanpa ribut. (Sentra IPA, IPS dan Matematika)
- Siswa memperhatikan guru menjelaskan tugas yang harus di laksanakan pada setiap sentra.
- Sentra Matematika mengerjakan latihan soal bilangan 1sampai 20.
- Sentra IPA menjawab apa arti bersih dan ciri-ciri hidup bersih dari lembar soal yang telah di sediakan.
- Sentra IPS, mengerjakan latihan yang berdasarkan materi hidup rukun.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari
- Guru mengadakan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari
- Mengkondisikan kelas
- Berdo’a dan salam
VI. Penilaian
Tes tulis : Mengerjakan latihan pada setiap mata pelajaran yang telah
disediakan oleh guru
Cikarang, 15 Februari 2010

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas


Hj. Nani, S.Ag Nunu Diati

Rabu, 06 Januari 2010

Contoh Proposal

A. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan suatu proses kegiatan, dimana melibatkan terjadinya perubahan pada seseorang yang sedang belajar. Perubahan yang terjadi ketika belajar sedang berlangsung memberikan suatu aspek yang terarah, yaitu terkadang menimbulkan suatu perubahan cita-cita bahkan memperkuat cita-cita tersebut. Jika perubahan tersebut mengubah cara berpikir maka akan melibatkan perubahan dalam tujuan dan arah kehidupan. Tetapi bagaimana dengan permasalahan anak yang memiliki kesulitan belajar?.
Dewasa ini banyak sekali adanya kecenderungan kasus meningkatnya permasalahan belajar anak di sekolah. Para guru maupun orang tua banyak mengeluh bahwa anak didiknya mengalami gangguan proses belajar-mengajar di kelas.
Salah satu masalah belajar yang sering dijumpai di sekolah – sekolah khususnya pada anak usia dini dan Sekolah Dasar (SD) yaitu learning difficulties adalah kelompok learning disabilities (LD), Specific Learning Difficulties (SLD) atau DMO. Kelompok anak ini bukan tidak mampu belajar tetapi mengalami kesulitan tertentu yang menjadikannya "tidak siap belajar".
Anak berkesulitan belajar (LD) adalah individu yang mengalami gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis dasar, disfungsi sistem syarat pusat, atau gangguan neurologis yang dimanifestasikan dalam kegagalan-kegagalan yang nyata dalam pemahaman dan penggunaan pendengaran, berbicara, membaca, mengeja, berpikir, menulis, berhitung, atau keterampilan sosial. Kesulitan tersebut bukan bersumber pada sebab-sebab keterbelakangan mental, gangguan emosi, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi, tetapi dapat muncul secara bersamaan.
Kelompok anak LD dicirikan dengan adanya gangguan-gangguan tertentu yang menyertainya. Menurut Cruickshank (1980) gangguan-gangguan tersebut adalah gangguan latar-figure, visual-motor, visual-perceptual, pendengaran, intersensory, berpikir konseptual dan abstrak, bahasa, sosio-emosional, body image, dan konsep diri. Sedangkan menurut Hammil dan Myers (1975) meliputi gangguan aktivitas motorik, persepsi, perhatian, emosionalitas, simbolisasi, dan ingatan. Sedangkan ditinjau dari aspek akademik, kebanyakan anak LD juga mengalami kegagalan yang nyata dalam penguasaan keterampilan dasar belajar, seperti dalam membaca, menulis dan atau berhitung.
LD dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari yang terbelakang mental, rata-rata, sampai yang berinteligensi tinggi. Sejarah membuktikan bahwa tokoh-tokoh kaliber dunia seperti Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Leonardo da Vinci, Winston Churcill, dan Nelson Rockefeller, awalnya juga dikenal sebagai penyandang LD (Osmon, 1979; Mulyono Abdurrahman, 1994). Secara teoretis prevalensi penyandang LD berkisar antara 3-10 persen dari populasi anak usia sekolah (Schwartz, 1984; Hallahan, 1985).
Kemampuan intelektual dapat berpengaruh luas terhadap berbagai kemampuan manusia, terutama dalam prilaku belajarnya. Sementara itu Shwartz (1984) menegaskan bahwa dua masalah utama yang dihadapi anak LD adalah masalah akademik dan masalah pribadi-sosial. Berdasar ini diduga kuat bahwa paduan antara keunggulan intelektual yang dimiliki dan kesulitan belajar yang dihadapi dapat melahirkan karaktersitik sendiri yang berbeda dengan anak-anak LD pada umumnya.
Secara potensial, anak LD yang memiliki inteligensi di atas rata-rata adalah sumber daya manusia unggul bagi pembangunan bangsa dan negara. Karena itu seyogyanya mereka mendapat perhatian yang lebih serius dalam upaya mengatasinya. Namun demikian, dalam praktek pendidikan di lapangan, khususnya di sekolah dasar, sangat mungkin terjadi guru mengalami berbagai kesulitan dalam membantu siswanya yang termasuk LD.
Dalam kaitannya dengan sistem pendidikan di sekolah dasar, guru merupakan ujung tombak dalam membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi para siswanya, termasuk permasalahan yang dihadapi anak LD yang memiliki kemampuan intelegensi di atas rata-rata. Diduga kuat bahwa pemahaman guru sekolah dasar terhadap karakteristik anak berkesulitan belajar kelompok learning disability (LD) masih sangat rendah. Akibatnya, mereka belum mendapatkan layanan bimbingan yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhannya. Pada hal prevalensinya cukup tinggi dan banyak di antara mereka yang memiliki inteligensi di atas rata-rata. Oleh sebab itu guru dan orang tua membutuhkan suatu informasi yang jelas mengenai permasalahan belajar tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas maka STAI BANI SALEH bermaksud melaksanakan seminar “Penanganan Anak Berkesulitan Belajar”.

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Membantu para orang tua dan guru mengenali anak yang mengalami kesulitan belajar.
2. Memberikan pemahaman pada orang tua dan guru untuk memperlakukan anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan masalahnya.

C. NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Nama Kegiatan : Seminar ”Penanganan Anak Berkesulitan Belajar”
Tema Kegiatan : ”Anak Yang Sulit Belajar Pun, Bisa Menjadi Anak Yang Sukses”

D. BENTUK KEGIATAN
Adapun bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu seminar.

E. PENGISI ACARA
1. Moderator : Drs. Bahrudin, M.Pd
2. Pemberi Sambutan Bupati Bekasi, Sa’adudin, M.M
3. Narasumber :
a. Lara Fridani, M.Psych ( Edu & Dev)
S-2 Master Psikologi Jurusan Pendidikan dan Perkembangan,
Lulusan Monash University, Melbourne Australia
b. Drs. Marja, M.Pd
Kandidat Doktor Pendidikan Luar Biasa (PLB), Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

F. PESERTA
Dalam kegiatan ini, kami tidak hanya mengkhususkan kepada guru atau mahasiswa saja. Tetapi, para orang tua yang juga mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan belajar selama berada di rumah.

G. PENYELENGGARA
Kegiatan seminar ini diselenggarakan oleh BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BANI SALEH KAMPUS B, CIKARANG.


H. JADWAL DAN LOKASI KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari : Minggu
Tanggal : 28 Juni 2009
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : RESTORAN SAMI KURING KHAS JAWA-SUNDA
JL. Raya Industri No. 2 Cikarang
(Samping Carrefour Cikarang)

I. SUSUNAN ACARA
09.00-09.30 : - Pembukaan
- Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
- Sambutan dari Bupati Bekasi
09.30-11.30 : Materi dari Marja M.Pd
- Identifikasi Anak yang Berkesulitan Belajar di Sekolah Dasar.
11.30-12.00 : Door Price dan hiburan
12.00-12.30 : ISOMA ( Istirahat Sholat dan Makan)
12.30-14.30 : Lara Fridani, M.Psych (Edu & Dev)
- Penanganan Anak Berkesulitan Belajar dan Solusinya
14.30-15.00 : Penutup dan Do’a

J. SUSUNAN PANITIA
Terlampir.

K. RENCANA ANGGARAN
Terlampir.

L. PAKET SPONSORSHIP
Terlampir.

M. LEMBAR PENGESAHAN
Terlampir.

N. PENUTUP
Demikian rencana kegiatan seminar “ Penanganan Anak Berkesuliatan Belajar “, dengan harapan semoga acara ini berjalan lancar dan sukses sesuai dengan yang telah diprogramkan. Amin.



Lampiran 1
PANITIA KEGIATAN
Mengetahui : 1.Drs. Hapidin, M.Pd
(Ketua STAI Bani Saleh)
2. Drs. Endang Wahyudiana
(Puket Bidang Kemahasiswaan STAI Bani Saleh)
Penanggungjawab : Yuli Pujianti, S.Pd
Ketua : Henika
Sekretaris : Siti Maesaroh
Bendahara : Nunu Diati
Seksi Acara : 1. Iin Inayah
2. Otih Hotimah
Seksi Humas : 1. Titik Ambarwati
2. Nurlaela Fitriyani
3. Nurhasanah
4. Fachny
5. Mohammad Roziki
Seksi Konsumsi : 1. Juhaeriyah
2. Yurini Triyauhani
Seksi Logistik dan Dekorasi : 1. Tika Dyiah Swastika
2. Nurhasanah
3. Mumun Mukaromah
Seksi Dokumentasi : 1. Lestari
2. Yati


Lampiran 2
RENCANA ANGGARAN
Kesekretariatan : Rp. 200.000,00
Spanduk : Rp. 1.000.000,00
Narasumber : Rp. 3.000.000,00
Konsumsi : Rp. 4.375.000,00
Snack : Rp. 750.000,00
Seminar Kids : Rp. 1.500.000,00
Transportasi : Rp. 300.000,00
Sertifikat : Rp. 1.000.000,00
Dokumentasi : Rp. 100.000,00
Hiburan : Rp. 300.000,00
Lain-lain : Rp. 627.000,00
Jumlah : Rp.13.177.000,00



Lampiran 3
PAKET SPONSORSHIP
1. Pilihan Berbagai Jenis Sponsor

Perusahaan yang akan berpartisipasi dalam Seminar Pendidikan Penanganan Anak Belajar dapat memilih beberapa pilihan paket sebagai berikut :
1. PAKET SPONSOR TUNGGAL
2. PAKET GRAND SPONSOR
a. Paket Platinum Rp 11.850.000;
b. Paket Gold Rp 9.880.000;
c. Paket Silver Rp 6.588.000;

3. PAKET IN-KIND SPONSOR
Publication tools :
Kegiatan sponsorship ini menggunakan media publikasi seperti:
- Pemasangan Banner
- Name Tag
- Spanduk
- Media dalam kegiatan
Manfaat kegiatan sponsorship :
- Merupakan media promosi yang efektif dengan penampilan logo pihak sponsor pada media publikasi.
- Wujud tanggung jawab sosial terhadap pendidikan anak.

2. Prosedur Pembayaran

Para sponsor diwajibkan melakukan pembayaran ke rekening : BCA KCP Lippo Cikarang 5220597913 a.n Nunu Diati.


3. Kontraprestasi sponsor tunggal

Sponsor tunggal artinya bersedia membiaya keseluruhan acara. Kontraprestasi sponsor tunggal bentuknya dapat disesuaikan dengan kesepakatan keduabelah pihak. Semua media publikasi yang disediakan panitia tidak akan mencantumkan pihak lain selain panitia dan pihak sponsor tunggal.

4. Kontra Prestasi Grand Sponsor
Rincian kontraprestasi Grand Sponsor
N0 Model Iklan Platinum
Rp 11.850.000; Gold
Rp 9.880.000; Silver
Rp 6.588.000
1. 4 Spanduk Large Logo Medium Logo Small Logo
2. Name Tag Panitia
(20 pcs) Large Logo Medium Logo Small Logo
3. Spanduk Perusahan* 3 buah 2 buah 1 buah
4. Umbul-umbul* 5 buah 2 buah -

Keterangan :
* disediakan sendiri oleh perusahaan yang mensponsori kemudian lokasi pemasangan dipasang oleh panitia

5. Sponsor In-Kind

Kontraprestasi sponsor in-kind diberikan oleh panitia sesuai dengan nilai nominal yang diberikan oleh pihak sponsor. Sponsor in-kind ini dapat berupa pemberian materi yang dibutuhkan oleh panitia ataupun berupa penggantian ongkos kegiatan bagi materi yang disampaikan.

Jenis Sponsor In-Kind Minimum Sumbangan

Menyediakan snack (360 buah) Minimal 180 buah
Bingkisan Produk (360 buah) Minimal 180 buah

6. Dana sponsorship dapat dilunasi secara langsung atau dalam dua tahap sebagai berikut :
a. 75% dari nilai kontrak dilunasi pada saat penandatanganan kontrak.
b. 25% sisanya dilunasi paling lambat 3 hari setelah rangkaian acara selesai.

7. Pembatalan Kerjasama
* Oleh pihak perusahaan
a. Uang tahap I menjadi milik panitia
b. Pembayaran pelunasan, maka 75% dana menjadi milik panitia
* Oleh pihak panitia
a. Dana dikembalikan sebesar yang telah diterima pihak panitia











PROMOTIONAL DAN DESAIN
1. Promotional Tools
Seluruh produksi desain dari materi promosi kegiatan dilakukan pihak panitia. Panitia tidak menutup kemungkinan bagi pihak sponsor untuk memproduksi sendiri materi promosinya. Jika pihak sponsor menambah iklan atau alat promosi lainnya, pengaturananya dan penempatan materi promosi merupakan kewenangan panitia.

2. Desain Material

Spanduk 4 buah

















NAME TAGE


























FORMULIR-FORMULIR
Chek List Konfirmasi Partisipasi Dengan Mengisi Formulir
Berikut ini kami Lampirkan :

1. Nama Organisasi :
2. Alamat :
3. Telepon :
4. Fax :
5. Website Address :

Telah melakukan pengembalian check list partisipasi yang diikuti dalam acara Penanganan Anak Berkesulitan Belajar dengan mengembalikan beberapa formulir yang telah diisi, yaitu

No. JENIS FORMULIR YANG TELAH DIISI Beri
√ Tanggal Pengembalian
1. Formulir Partisipasi sebagai Grand Sponsor
2. Formulir Partisipasi sebagai In-Kind Sponsor











1. Formulir Partisipasi sebagai Grand Sponsor
Bersama ini saya bersedia turut serta dalam kegiatan Penanganan Anak Berkesulitan Belajar dengan rincian data sebagai berikut :
1. Nama Organisasi :
2. Alamat :
3. Telepon :
4. Fax :
5. Website Address :
Kami aka turut dalam kegiatan ini sebagai Grand Sponsor, dengan rincian sebagai berikut :
PAKET Bayar Lunas sebelum Bayar Lunas Sebelum Total Rupiah
Platinum
Gold
Silver
TOTAL

Kami akan melakukan pembayaran ke Rekening : BCA KCP Lippo Cikarang 5220597913 a.n Nunu Diati dan semua bukti pembayaran di Fax ke (021) 89116181 serta melakukan konfirmasi pembayaran melalui telepon ke (021) 89116181.

Terima Kasih



Tertanda Nama Dan Cap Organisasi

2. Formulir Partisipasi sebagai In-Kind Sponsor
Bersama ini saya bersedia turut serta dalam kegiatan Seminar Penanganan Anak Berkesulitan Belajar dengan rincian data sebagai berikut :
1. Nama Organisasi :
2. Alamt :
3. Telepon :
4. Fax :
5. Website Address :
Kami akan turut dalam kegiatan ini sebagai In-Kind Sponsor, dengan rincian sebagai berikut :





Kami akan melakukan pembayaran ke : Rekening BCA KCP Lippo Cikarang 5220597913 a.n Nunu Diati dan semua bukti pembayaran di Fax ke (021) 89116181 serta melakukan konfirmasi pembayaran melalui telepon ke (021) 89116181.

Terima Kasih



Tertanda Nama dan Cap Organisasi


Lampiran 4
LEMBAR PENGESAHAN

Ketua Pelaksana Sekretaris


Henika Siti Maesaroh
NIM : 2073210065 NIM : 2073210077


Mengetahui
Ketua BEM STAI BS


Mohammad Roziki
NIM : 2073210086

Penanggung Jawab


Yuli Pujianti, S.Pd


Mengetahui,

Ketua STAI BANI SALEH PUKET BID. KEMAHASISWAAN


Drs. Hapidin, M.Pd Drs. Endang Wahyudiana